Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 23 Juni 2013

Sabtu, 22 Juni 2013

Anemia

Definisi anemia secara umum adalah keadaan di mana massa eritrosit  dan atau massa Hb yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya guna menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Sedangkan secara laboratorik ditandai adanya penurunan kadar Hb, hitung eritrosit dan hematokrit. Secara umum, dikatakan anemia jika kadar Hb < 12 g/dl.

Klasifikasi anemia berdasar :
1.Morfologi eritrosit
Anemia makrositik
Anemia mikrositik hipokromik
Anemia normositik normokromik

2.Etiologi
Kehilangan darah
Aktivitas eritropoeisis menurun
Destruksi eritrosit meningkat
Peningkatan volume plasma

Klasifikasi anemia berdasar morfologi eritrosit
1.Makrositik

Megaloblastik : anemia pernisiosa, anemia defisiensi B12, anemia defisiensi  folat
Non megaloblastik : anemia hemolitik, anemia pasca perdarahan


2.Mikrositik hipokromik
Anemia defisiensi besi
Gangguan penggunaan besi
Gangguan sintesis porfirin
Gangguan sintesis globin ( Hb varian, talasemi )

3.Normositik normokromik

Anemia aplastik
Anemia akibat keganasan
Anemia pada penyakit menahun

Tujuan pemeriksaan laboratorium pada anemia :
a.Membantu menegakkan diagnosis
b.Follow up perjalanan penyakit
c.Menentukan prognosis


Daftar Pustaka
·         Bakta IM. 2007. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta. EGC.
·         Sacher RA dan McPherson RA. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta. EGC.